top of page

Seorang Muallaf butuh di dukung

  • zhareanren
  • May 19, 2016
  • 3 min read

Sungguh amat pilu sebuah kisah nyata yang baru saya alami...

sebuah kisah seorang Muallaf yang pergi mengendara seorang diri demi mencari dukungan.

Siang ini, ketika matahari terik menyinari Ibu Kota ini, saya sedang melakukan perjalanan menuju tempat perkuliahan saya. Disaat saya sedang melewati jembatan penyebrangan, saya tidak sengaja melihat ada seorang bapak yang sedang duduk di lantai jembatan penyebrangan sembari melamun, tidak jauh darinya saya melihat ada sebuah kotak kosong yang bertuliskan "Saya Muallaf, namun saya dikucilkan. Saya hanya membutuhkan pekerjaan dan dukungan kepada orang muslim agar saya tetap istiqomah."

Melihat itu, hati saya tergerak untuk menghampiri beliau. Saya pun hanya memberikan sedikit rezeki apa yang saya punya waktu itu, sambil menatap wajah sedih itu sayapun bertanya "Sedang apa pak disini?" lalu, beliaupun berkata "Saya seorang mualaf dek, namun istri dan anak saya tidak menerima saya karena saya islam, saya di usir oleh istri saya, rumah saya di Bekasi, sekarang saya hanya menumpang di rumah teman saya di Tanah Abang yang sama-sama tidak berada."

Mendengar itu, sungguh hati saya tertusuk tajam. Begitu beratkah cobaan beliau ketika mendapatkan hidayah dari Allah SWT?

entah kenapa saat itu juga saya hendak memfoto beliau dengan niat saya ingin mempostingnya di media sosial yang saya yakin dengan cepat semua orang akan tahu dan insyaallah jika rezeki beliau, beliau akan di bantu oleh entah siapapun orang itu.

Namun, hati saya semakin tertusuk ketika beliau menolak dengan halus agar tidak mengambil gambar beliau.

Beliau berkata " jangan foto saya dek, saya malu jika sampai ketahuan istri dan anak saya, saya tidak ingin mereka semakin membenci saya karena saya masuk agama Islam namun smakin membuat saya susah, saya begini hanya untuk hari ini saja karena saya mencari uang untuk makan, jika ada orang yang menawarkan saya pekerjaan apapun saya akan terima asalkan halal, namun apa daya saya dikucilkan. Saya sudah ke Istiqlal dan mesjid besar lainnya di Jakarta namun tidak ada yang mau menolong saya sebagai seorang muallaf. Saya hanya ingin di dukung dan dibantu saja dek. Insyaallah saya kuat dan istiqomah."

Subhanallah mendengar itu semua saya langsung meneteskan air mata. Begitu mulianya hati beliau dengan menetapkan agama Islam yang baru saja ia anut. Setelah itu saya beranjak pergi karena saya harus melanjutkan perjalanan ke kampus saya. Namun, tidak jauh dari saya pergi saya melihat bahwa terdapat 3 orang Satpol PP yang mengusir dan menyeret bapak itu yang sedang makan karena kelaparan. Bahkan Satpol PP itu tidak mengijinkan bapak itu untuk menghabiskan makanannya sampai habis. Mereka lalu menyuruhnya untuk ikut dan masuk ke dalam mobil Satpol PP.

Melihat itu saya ingin mencegah, namun apa daya saya yakin saya akan kalah dan ditertawakan.

Hati saya begitu sakit dan hancur melihat kejadian itu. Beliau yang memiliki hati tulus hanya ingin hidup tentram dan mendalami agam nan Suci ini. Sungguh cobaan Allah begitu kuat ketika Ia menyayangi hamba-Nya.

Saya hanya bisa berdoa kepada Allah dan membagikan tulisan ini kepada masyarakat, agar selalu senantiasa bersyukur terhadap apa yang kita punya dan terbuka mata dan hatinya untuk menolong sesama. Karena kita diciptakan untuk saling berbagi dan menolong. Allah mencintai hamba-hamba-Nya yang menyebarkan kebaikan.

Semoga Beliau dan muallaf lainnya diberikan ketegaran hati dan kekuatan untuk selalu istiqomah. Semoga hati-hati keras nan bejat akan luluh dan luntur hatinya dengan siraman kesadaran yang nantinya akan berujung pada penyesalan dan segera melakukan kebaikan. Masyaallah... Sungguh nikmat Rahmat-Mu ya Allah..


 
 
 

Comments


Featured Posts
Recent Posts
Search By Tags
Follow Us
  • Facebook Clean
  • Twitter Clean
  • Instagram Clean
  • White YouTube Icon
  • RSS Clean

© 2023 by DO IT YOURSELF. Proudly created with Wix.com

bottom of page